Sebuah penelitian mengembangkan sebuah tes untuk memprediksi orientasi s.eksual pada laki-laki. Temuan terebut baru-baru ini dipresentasikan pada the American Society of Human Genetics 2015 Annual Meeting di Baltimore. Tes yang dilakukan melibatkan penggunaan suatu algoritma yang dapat mengidentifikasikan pola metilasi DNA di sembilan daerah pada genom manusia yang diperkirakan terkait dengan orientasi se.ksual.
Metilasi DNA merupakan modifikasi molekul DNA yang mengontrol ekspresi gen. Modifikasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan, sentuhan bahan kimia, stres, diet dan bahkan olahraga.
Tes ini merupakan contoh pertama yang dilakukan untuk memprediksi orientasi se.ksual seseorang berdasarkan pada penanda molekuler. Penelitian serupa yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa kecenderungan se.ksual seseorang ditentukan oleh aktivitas gen tertentu. Penelitian terbaru ini mengembangkan hasil penelitian sebelumnya tersebut dengan melibatkan kembar identik.
Meskipun kembar identik yang memiliki urutan genetika yang sama, hanya sekitar 20% kemungkinan mereka memiliki orientasi homose.ksual. Hal ini membuat banyak peneliti percaya bahwa perubahan DNA menjadi penyebab potensial orientasi se.ksual yang dimiliki seseorang. Hal ini masih menjadi misteri mengapa kembar identik yang memiliki kesamaan gen memiliki perbedaan dalam orientasi se.ksual. Perbedaan epigenetik adalah salah satu alasan yang jelas dan bukti dalam studi ini.
Selanjutnya, tim penelitian melibatkan 37 pasang kembar identik berjenis kelamin laki-laki di mana salah satu di antaranya adalah seorang homose.ksual sedangkan yang lainnya heterose.ksual. Selain itu penelitian ini juga melibatkan 10 pasang kembar identik yang keduanya adalah homose.ksual. Mempelajari tentang kembar identik memungkinkan para peneliti mengendalikan perbedaan genetik.
Dengan demikian mereka lebih mudah menentukan DNA pola metilasi yang mungkin terkait dengan orientasi se.ksual, walaupun untuk melakukannya bukan hal yang mudah. Untuk membantu menentukan keterkaitan pola DNA genetik dengan orientasi se.ksual, tim penelitian menciptakan sebuah logaritma yang disebut FuzzyForest untuk membantu mereka menyaring lebih dari 40.000 titik data.
FuzzyForest membantu para peneliti mengidentifikasi pola metilasi DNA di sembilan daerah genom manusia yang dapat memprediksi orientasi se.ksual laki-laki dengan tingkat akurasi hingga 70%.Daya tarik se.ksual adalah suatu bagian yang fundamental dalam kehidupan kita. Bagaimanapun juga itu bukanlah yang yang bisa kita ketahui secara pasti melalui genetik dan molekuler.
Penemuan ini diharapkan dapat membantu orang lain memahami dirinya sendiri dengan lebih baik. Para peneliti mengatakan bahwa mereka masih belum bisa menjelaskan bagaimana metilasi DNA dapat memengaruhi orientasi se.ksual laki-laki. Saat ini, mereka masih melakukan uji coba akurasi algoritma pada populasi yang lebih umum, khususnya pada jenis kelamin laki-laki.
Sumber : http://abcstudy.info/
0 komentar:
Post a Comment